Nilai Ekspor Produk Jaktim Turun 40 Persen
Serbuan komoditi sejenis dari Tiongkok, Thailand dan Vietnam serta fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, membuat nilai ekspor produk dari Jakarta Timur mengalami penurunan hingga 40 persen. Penurunan ini berlangsung sejak dua tahun terakhir.
Jika dilihat dari SKA dua tahun terakhir, nilai ekspor produk buatan pabrik di Jakarta Timur mengalami penurunan hingga 40 persen
Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri Suku Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur, Nevianto menjelaskan, selama ini puluhan pabrik yang ada di wilayahnya rutin mengekspor 20 jenis komoditi ke-15 negara tujuan. Namun lantaran telah dibukanya pasar bebas dan fluktuasi nilai rupiah membuat ekspor mengalami imbasnya.
Nevianto mengatakan, dari Surat Keterangan Asal (SKA) yang diterbitkan Suku Dinas KUMKMP Jakarta Timur, tahun 2013 lalu tercatat ada 41.759 SKA dengan total nilai ekspor mencapai USD 2,7 triliun, sementara tahun 2012 nilai ekspor mencapai USD 3,9 triliun.
38 Perusahaan Binaan DKI Ikuti Trade EXPO"Jika dilihat dari SKA dua tahun terakhir, nilai ekspor produk buatan pabrik di Jakarta Timur mengalami penurunan hingga 40 persen," kata Nevianto.
Nevianto mengungkapkan, 20 komoditi yang mengalami penurunan antara lain, produk olahan kimia, perakitan dan mesin, elektronik, olahan plastik, mesin pabrik, olahan ikan, olahan gelas dan industri rumah tangga.
"Yang mengalami penurunan drastis adalah produk olahan industri ikan dari USD 301 juta menjadi USD 216 juta atau turun hampir 38 persen," ucap Nevianto.